A.
Pendahuluan
Kemajuan teknologi saat ini sudah semakin
pesat, salah satunya adalah teknologi dalam bidang internet.
Penggunaan internet saat ini telah mencakup berbagai macam aktivitas manusia,
baik dalam bidang sosial, politik, budaya, maupun ekonomi dan bisnis.
Semakin pesat kemajuan dalam bidang teknologi
internet maka dunia teknologi dengan menggunakan internet dapat dijadikan sebagai
dunia bisnis secara online. E-Commers dan E-Business merupakan trobosan dalam
media online marketing dalam mendongkrang penjualan, selain itu E-Commers dan
E-Business juga dapat digunakan sebagai media untuk mempromosikan produk
melalui media Internet.
Dengan adanya E-Commers dan E-Business di
dunia teknologi membuat
dunia teknologi berguna bagi para pembisnis dan juga konsumen yang memiliki
hobby belanja, sehingga semakin banyaknya kebutuhan akan pelayanan dalam dunia
bisnis untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan melengkapi aplikasi dalam suatu
organisasi maka di lahirkanlah tren e-business.
B.
Landasan
Teori
1.
E-Commerce
E-commerce atau Electronic commerce adalah perdagangan yang
digunakan pada media elektronik sehingga penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang
dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Sedangkan
Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum menyebutkan bahwa : “E - Commerce
is a dynamic set of technologies,
aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and
communities through electronic
transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa E - Commerce merupakan
suatu set dinamis teknologi, aplikasi
dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas
melalui transaksi elektronik dan
perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. (Munawar, 2009)
E
– Commerce dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yng
memanfaatkan fasilitas Internet, dimana terdapat website yng dapat menyediakan layanan “get
and deliver”. (Afrina dan Robert, 2008)
Bryan
A. Garner juga menyatakan bahwa “E – Commerce the practice of buying and selling goods and services trough
online consumer services on the
internet. The e, ashortened from electronic, has become a popular prefix
for other terms associated with electronic transaction”. Dapat dikatakan bahwa
pengertian ecommerce yang dimaksud adalah pembelian dan penjualan barang dan
jasa dengan menggunakan jasa komputer online di internet. (Munawar, 2009).
Pendapat
lainnya dikemukakan oleh Roger Clarke dalam “Electronic Commerce Definitions” yang menyatakan bahwa E
- Commerce adalah “The conduct of
commerce in goods and services, with the assistance of telecomunications
and telecomunications-based tools” (E -
Commerce adalah tata cara perdagangan barang
dan jasa yang menggunakan media telekomunikasi dan informasi sebagai
alat bantunya) .
Definisi
dari E – Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1977) dapat
ditinjau
dalm 4 perspektif berikut :
a. Dari
perspektif komunikasi, e – commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melaui jaringan
komputer atau melalui peralatan
elektronik lainnya.
b. Dari
perspektif proses bisnis, e – commerce adaalh aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan
aliran kerja.
c. Dari
perspektif layanan, e –commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen
untuk memangkas biaya layanan (service
cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
d. Dari
perspektif online, e – commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual
barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
E-dagang pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik
dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website).
Menurut Riset Forrester,
perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2
milyar pada 2003. Menurut laporan
yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang
bersifat non-travel di Amerika
Serikat diramalkan akan
mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
E-Commeerce merupakan salah bentuk pemanfaatan pada
dunia usaha yang memasarkan produknya dengan media elektronik dengan
menggunakan fasilitas internet. Dengan menggunakan fasilitas ini, pelaku bisnis
dapat dengan mudah memasarkan produknya dan memdapatkan banyak pelanggan,
karena dapat diakses dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Dan pelaku
bisnis pun dapat menghemat biaya, karna tidak harus mempunyai tempat yang besar
untuk memeasarkan produknya, cukup hanya dengan menambahkan semua kontennya di internet.
Ciri khas dari penggunaan dari E-Commeerce adalah penjual dan pembeli tidak
perlu berhadapan langsung, sehingga dapat meningkatkan pelayaan kepada
konsumen. Yang harus diperhatikan bagi para pelaku bisnis yang menggunakan
E-Commeerce adalah masalah keamanan dalam bertransaksi diinternet.
Untuk membangun sebuah website E-Commeerce yang aman
diperlukan kemampuan khusus dalam menguasai bahasa pemrograman web. Tapi
sekarang telah banyak web E-Commeerce yang menggunakan CMS (Content Managenet
System). Manfaat dari penggunaan CMS sendiri adalah supaya produsen dapat
dengan mudah mengaatur berbagai macam produk yang dijualnya pada situs mereka.
Penggunaan
CMS juga bermacam-macam, berikut diantaranya :
a. Mengelola website pribadi atau lebih dikenal dengan blog.
b. Mengelola website perusahaan/bisnis.
c. Portal atau website komunitas.
d. Galeri foto, dan lain sebagainya.
e. Forum.
f. Aplikasi E-Commerce.
a. Mengelola website pribadi atau lebih dikenal dengan blog.
b. Mengelola website perusahaan/bisnis.
c. Portal atau website komunitas.
d. Galeri foto, dan lain sebagainya.
e. Forum.
f. Aplikasi E-Commerce.
Berikut ini adalah macam-macam CMS yang biasa
digunakan E-Commeerce :
- Magento
(gratis)
- osCommerce
(gratis)
- Zen
Cart (gratis)
- X-Cart
($115)
- CubeCart
(gratis)
- VirtueMart
(gratis)
- Ubercart
(gratis)
- Prestashop
(gratis)
- OpenCart
(gratis)
- Spree
(gratis)
- WordPress-Ecommerce
(gratis)
- OXID
eShop (gratis)
- Digistore
(gratis)
Manfaat e-commerce bagi konsumen :
·
Electronic
commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain
selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
·
Electronic
commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih
berbagai produk dari banyak vendor.
·
Electronic
commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan
dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
·
Dalam
beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan
pengiriman menjadi sangat cepat.
·
Pelanggan
bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi
hari atau minggi.
·
Electronic
commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
·
Electronic commerce
memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di
electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
·
Electronic
commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon
secara substansial.
Manfaat e-commerce bagi masyarakat :
·
Electronic
commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak
keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu
lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
·
Elctronic
commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih
rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan
meningkatkan taraf hidup mereka.
·
Electronic
commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan
untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC.
Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar
akademik.
·
Electronic
commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan,
dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang
lebih rendah, dan / atau dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan
kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan.
Manfaat e-commerce bagi bisnis :
·
Perusahaan-perusahaan
dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas
bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.
·
e-commerce
menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan
bisnis diinternet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak
digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika
dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.
Keterbatasan Teknis e-commerce :
·
Ada
kekurangan sistem keamanan, kehandalan, standar, dan beberapa protokol
komunikasi
·
Ada
bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi
·
Alat
pengembangan perangkat lunak masih dalam tahap perkembangan dan sedang berubah
dengan cepat
·
Sulit
menyatukan perangkat lunak Internet dan EC dengan aplikasi dan database yang
ada sekarang ini .
·
Vendor-vendor
kemungkinan perlu server web yang khusus serta infrastruktur lainnya, selain
server jaringan
·
Beberapa
perangkat lunak EC mungkin tidak akan cocok bagi hardware tertentu, atau tidak
bisa dipasang bersama dengan beberapa sistem pengoperasian atau
komponen-komponen lain.
Keterbatasan Non Teknis e-commerce :
·
Biaya dan justifikasi. (34.8 % dari responden). Biaya pengembangan EC dalam rumah bisa
sangat tinggi, dan kekeliruan yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman bisa
mengakibatkan adanya delay (penangguhan).
·
Sekuritas dan privasi. ( 17 ,2 %). Kedua isu ini penting, khususnya di wilayah B2C, lebih khusus
lagi isu sekuriti yang dipandang serius dibanding yang sebenarnya bila
diterapkan inskripsi yang tepat. Ukuran-ukuran privasi secara konstan bisa
diperbaiki. Tetapi, pelanggan memandang issu ini sebagai persoalan sangat
penting, dan industri EC memiliki tugas jangka panjang dan berat untuk
meyakinkan pelanggan bahwa transaksi online dan privasinya, sesungguhnya sangat
aman.
·
Sedikit kepercayaan dan resistensi pemakai (4,4 %). Pelanggan tidak
mempercayai penjual tanpa wajah yang tidak mereka kenal (kadang-kadang mereka
tidak percaya bahkan meskipun sudah mengenalnya), transaksi tanpa kertas, dan
uang elektronis. Karena itu pergeseran dari toko fisikal ke toko virtual
kemungkinan menghadapi kesulitan tersendiri
2.
E-Business
E -business merupakan interaksi eksternal organisasi dengan para pemasok, pelanggan, investor, kreditor pemerintah dan media massa dan juga termasuk penggunaan teknologi informasi untuk mendesain kembali proses internalnya.
Penerapan E-Business di Indonesia sudah semakin berkembang dari waktu ke
waktu. Semakin besar perusahaan dan industri membutuhkan teknologi informasi yang
dapat membantu dalam proses bisnis. E-Business memiliki dua suku kata yaitu
Electronic dan Business dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang
dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer
(wikipedia, 2011).
Istilah
E-Business diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM.
E-Business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem
pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan
fleksibel. E-Business juga banyak digunakan dalam berhubungan antara suplier
dan mitra bisnis perusahaan sebagai sarana untuk melayani kepuasan pelanggan
secara lebih baik.
E-Business
berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain :
pembelian secara elektronik, manajemen rantai suplai, pemrosesan order
elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan secara elektronik, dan
kerja sama dengan mitra bisnis. E-Business memberi kemungkinan untuk pertukaran
data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,
Internet, intranet, ekstranet atau kombinasi di antaranya.
Penerapan
E-Business di Indonesia memiliki dua faktor keberhasilan, yaitu tingkat
kesesuaian dan dukungan aktivitas E-Business atas strategi keseluruhan
perusahaan dan kemampuan untuk menjamin bahwa proses E-Business. Selain itu,
terdapat tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis yaitu
Validitas, Integritas, dan Privasi.
Dalam
paper ini akan dibahas mengenai penerapan E-Business pada perusahaan PT SRI
yang bergerak dibidang manufaktur ban sepeda motor. Perusahaan ini berbasis
pada produksi dalam pembuatan ban sepeda motor. Salah satu penerapan E-Business
yang dilakukan yaitu dengan mengimplementasikan e-business pada aplikasi ERP (Entreprise
Resource Planning). ERP merupakan bagian
dari E-Business yang berbasis pada sistem informasi yang diperuntukkan bagi
perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi
maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
E-business atau Electronic Business dapat
diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan
semiotomatis dengan menggunakan sistem
informasi komputer. Istilah
yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO
perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk
kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet.
E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan
data internal dan eksternal
mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk
berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi
permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
E-Business
dibagi menjadi 4 bagian :
- Customer Relationship
Management (CRM) :
Sistem yang
dapat memanajemen semua kegiatan antara perusahaan dengan konsumennya, mulai
dari mengatur siapa saja konsumen, pemasaran produk (sales), layanan konsumen
(pengaduan), dan semua kegiatan yang dapat mendekatkan produssen ke konsumen.
- Enterprise Resource Planning
(ERP) :
Sistem
informasi pendukung dari e-business, yang dapat menyediakan berbagai macam
kebutuhan pokok dari perusahaan meliputi supply chain, CRM, marketing,
warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi proses
bisnis atau menyangkut hubungan dalam-internal perusahaan tersebut, misalnya :
Production planning, Accounting and Finance, Human Resource, Sales and
distribution.
- Enterprise Aplication Program
(EAI) :
Adalah
fasilitas yang dapat saling bertukar data untuk menunjang proses dari bisnis itu
sendiri, sekalis sebagai penghubung antara CRM dengan ERPP.
- Supply Chain Management (SCM) :
SCM
menyangkut hubungan antara perusahaan dengan supplier.
Jenis
E-Bussiness adalah sebagai berikut :
- B2C (Bussiness to Consumers)
Anatara organisasi dengan perorangan.
- B2B (Bussiness to Bussiness)
- B2G (Bussiness to Government)
- B2E (Bussiness to Education)
3. Hubungn antara
E-Commerce dan E-Business
Kedua istilah e-commerce dan e-business apabila tidak
dipahami terlebih dahulu akan membuat pembahasan tentang e-commerce itu sendiri menjadi
berputar-putar dan tidak sistematis. Hal ini disebabkan karena kebingungan
menentukan istilah yang paling cocok untuk mewakili konsep perdagangan dengan
sarana elektronik.
Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa
tujuan e-commerce memang
benar-benar money oriented (berorientasi
pada perolehan uang), sedangkan e-business berorientasi
pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti kepercayaan
konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra
bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya.
E-commerce
merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak
hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www,
e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat
elektronik (e-mail), dan
bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Dalam penggunaan
sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini,
e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi
segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari
e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau
Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai
goal untuk menambah revenu dari perusahaan
Sementara itu, e-bisnis berkaitan
secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara
elektronik (electronic purchasing),
manajemen rantai suplai (supply chain
management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan
kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi
kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan
lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
C. Analisis
Dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya E-Commers
dan E-Business dapat membantu para pengusaha, entah itu pengusaha besar maupun
pengusaha kecil yang baru merintis karir dalam bidang usaha. Saat ini E-Commers
dan E-Business dapat dikatakan sebagai media trobosan dalam teknologi. Dengan
menggunakan E-Commers dan E-Business dapat mendongkrak penjualan dalam dunia
online marketing, selain itu juga dapat digunakan untuk mempromosikan
produk-produk.
Saat ini banyak juga masyarakat yang
menggunakan fasilitas E-Commers dan E-Business, hal itu disebabkan karena
transaksi akan lebih mudah dan cepat tidak harus pergi terlalu jauh dengan
dibatasi oleh ruang dan waktu dan juga dalam segi waktu E-Commers dan
E-Business tidak mengenal hari libur dan dapat dibuka selama 24 jam, karena itu
cukup dengan memanfaatkan Internet dan trasaksi pembayaran dengan menggunakan
transfer masyarakat dapat mendapatkan barang yang diinginkan.
Tetapi bagi para konsumen harus tetap
berhati-hati, karena saat ini sudah sering sekali terjadi penipuan dengan
menggunakan transaksi E-Commers dan E-Business. Terkadang produk yang dipasang
dan kualitas yang dijelaskan mengenai informasi produk tidak sesuai. Selain itu
hal yang paling berbahaya adalah proses transaksi pembayaran konsumen harus
sangat berhati-hati, salah satunya adalah dengan cara mengecek terlebih dahulu
mengenai wabsite yang digunakan.
Referensi :
1.
Taufiq Kurniawan, Mahasiswa Program Magister Bisnis Intitut
Pertanian Bogor IMPLEMENTASI
E-BUSINESS DI INDONESIA
0 comments:
Posting Komentar